5.3.15

Another stage of life : work

<this post have already been in my draft for about 3 years now, but I haven't had a chance to posted it. So here it goes, dedicated to all the fresh graduate student who still don't know what will it be like in this stage of life. Enjoy!>

<May 2012>

I have a job as a business analyst now.

Ga percaya? Sama dong. Gue juga.

Gue ga percaya kalo gue sekarang udah bukan pengangguran lagi. Perasaan baru kemaren gue stress gara gara mau sidang S1. Dan sekarang gue udah kerja. Gak kerasa udah 2 bulan gue nganggur, luntang lantung dirumah dan cuman punya AIESEC buat diurusin. Apply kerjaan juga setengah hati karena ngerasa diri ini belum siap buat menghadapi kenyataan kalo udah tua dan harus merasakan yang namanya harus beraktfitas jam setengah 8- setengah 5 full setiap weekdays.

Dan sekarang gue udah bekerja di posisi yang memang gue inginkan, di salah satu perusahaan multinational yang udah ga usah dipertanyakan lagi kesejahterannya, Astra International (AI). Well, emang gue bukan bekerja di AI nya langsung, gue ditempatin di Divisi Sistem Integrasi di anak perusahaan AI, yaitu Astra Honda Motor (AHM). Tapi basically, gue adalah karyawan AI yang nantinya akan dipindahkan oleh AI kemanapun yang mereka mau. Bisa tetap di AHM, atau mungkin pindah ke anak perusahaannya yang lain, bahkan pindah ke AI nya sendiri. Itu tergantung dari performa gue nantinya disini.

Sebenernya, udah dari setahun yang lalu gue ngincer untuk kerja di Astra. Kenapa? Karena pertama, Astra punya nama. Siapa lagi sih yang mau mempertanyakan perusahaan besar kayak Astra? Waktu krismon aja ga collapse, gimana gak krismon? Masalah kesejahteraan pegawai di Astra juga gak usah di pertanyakan lagi, liat aja ga pernah kan ada masalah orang Astra mogok kerja atau demo atau apapun yang lain? Selain itu prospek Astra ke depannya udah semakin bagus. Kurang apa lagi?

Selain itu, Astra itu tempat belajar dan berkarir yang baik. Seperti yang udah gue bilang sebelumnya, di Astra kita gak akan stuck kalo kita perform. Bisa ditarik ke anak perusahaan Astra yang lain atau ke AI nya sendiri, dan mungkin akan pegang bidang berbeda dari apa yang kita pelajari selama kuliah atau dari kerjaan kita di kantor sebelumnya. Misalkan kayak gue sekarang, gue jadi business analyst di sistem integrasi. Tapi yang gue pegang sekarang adalah project finance and accounting. Mau gak mau, gue harus belajar semua istilah finance and accounting tadi kalo mau ngobrol sama user. Gak mungkin kan planga plongo doang pas dia ceritain proses bisnis? Gue baru kerja di AHM minggu kedua tapi gue udah tau banyak masalah sistem produksi motor, gimana sistem transaksi disini, gimana kalo mau pesen barang di Supplier dll. Gue akuin itu ga gampang, gue butuh nanya terus ke leader, googling berhari hari, bahkan pinjem buku accounting dari Rio yang gue curiga selama ini cuman dijadiin buat ganjelan mobil sama dia saking tebelnya. Tapi disitu tantangannya, dan gue yakin kalo gue jalanin terus, itu bisa jadi nilai lebih gue nantinya, karena gue lulusan IT yang ngerti tentang finance and accounting.

Dan sekarang gue resmi jadi bagian dari keluarga Astra, how am I not proud?